Selasa, 03 Februari 2015

SIFAT - SIFAT RADIOAKTIF


MAKALAH KIMIA DASAR II
SIFAT - SIFAT RADIOAKTIF



Disusun Oleh :
1.      Elda Frediana                           (K3313026)
2.      Lutfi Nur W                             (K3313042)
3.      Tya Winda Hastuti                   (K3313070)
4.      Winda Mega W                        (K3313076)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dewasa ini pemanfaatan radioaktivitas semakin meluas, diantaranya dalam perkembangan ilmu kedokteran, bidang pertanian, bahkan perkembangan energi yang selama ini sedang hangat dibicarakan karena keterbatasan energi yang tersedia di dunia belum bisa memenuhi kebutuhan manusia.
Istilah keradioaktifan (radioactivity) diusulkan Marie Curie untuk menggambarkan gejala yang paling mudah diamati yang menyertai perubahan inti atom tertentu yang dikenal dengan emisi radiasi pengion. Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif dan unsur yang memancarkan disebut unsur radioaktif. Pierre dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua unsur baru yang terbentuk dari peluruhan unsur Uranium, kedua unsur tersebut diberi nama Polonium dan Radium
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang radioatif, macam-macam sinar radioaktif dan sifatnya serta struktur inti, kestabilan inti dan reaksi inti.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan radioaktif?
2.      Bagaimana sejarah penemuan sinar-sinar radioaktif?
3.      Apa sifat-sifat radioaktif?
4.      Apa saja macam-macam sinar radioaktif dan bagaimana sifatnya?
5.      Apa yang dimaksut dengan struktur inti, kestabilan inti dan reaksi inti?


C.    Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian radioaktif.
2.Untuk mengetahui bagaimana penemuan sinar-sinar radioaktif.
3.Untuk mengetahui sifat-sifat radioaktif.
4.Untuk mengetahui macam-macam sinar radiokatif dan sifat-sifatnya.
5.Untuk mengetahui struktur inti, kestabilan inti dan reaksi inti.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Radioaktif

Radioaktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom, yang disebabkan karena inti atom tak stabil. Gejala yang dapat diamati ini dinamakan sinar radio aktif. Pengertian lain dari radioaktivitas adalah fenomena pemancaran yang spontan dari radiasi-radiasi yang ditunjukkan oleh elemen-elemen berat. Sebagai contoh Uranium, Polonium, Radium, Ionium, Thorium, Actinium, dan Mesothorium. Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif,  Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif. Radioaktivitas terbagi atas:
1.      Radioaktivitas alam ditunjukkan oleh elemen-elemen yang ditemukan di dalam alam. Radioaktivitas alam selalu ditemukan dengan elemen-elemen barat dalam tabel periodik. Ciri-cirinya adalah memancarkan sinar α ,β, dan γ
2.      Radioaktivitas buatan, dengan menggunakan teknik modern maka transmutasi buatan dari elemen dapat dilakukan dan menghasilkan radioaktivitas pada elemen-elemen yang lebih ringan daripada elemen-elemen radioaktivitas alam. Ciri-cirinya adalah memancarkan partikel selain α ,β, dan γ.

B.     Sejarah Penemuan Sinar Radioaktif
Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) dari Jerman menemukan bahwa apabila arus elektron (sinar katoda) menumbuk anoda akan timbul suatu cahaya (radiasi) yang dapat menyebabkan Fluoresensi (pendar cahaya). Radiasi tersebut dinamakan sinar X. Dinamakan demikian karena belum diketahui sifat-sifatnya.
Kemudian pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel (1852-1908) seorang ahli kimia dari Perancis. Yang mengetahui bahwa batuan koleksi ayahnya dapat memancarkan sinar, meskipun ia belum memahami sinar tersebut, dalam hatinya timbul pertanyaan sinar apakah ini ? untuk membuktikan sinar tersebut, Becquerel pada tahun 1896 menjemur batuan Kalium Uranil Sulfat (K2UO2(SO4)2 diatas lempeng fotografi yang diselimuti dengan keras hitam.
Becquerel mengharapkan bahwa sinar ultraviolet dari matahari membangkitkan Fluoresensi yang mungkin terkandung dalam batuan tersebut, sehingga sinar X menembus kertas dan menimbulkan bayangan hitam pada lempeng fotografi. Akan tetapi karena cuaca mendung hal itu tidak didapatkan, namun apa yang terjadi Becquerel justru menemukan sesuatu yaitu batuan tersebut tetap memancarkan sinar tetapi tidak mengalami Fluoresensi dan menghitamkan lempeng fotografi walaupun tanpa ada sinar matahari.
Pada tahun 1898 sepasang ahli kimia Marie Sklodovska Curre (1867-1934) dan suaminya Pierre Curie (1859-1906), mengamati bahwa radiasi dari Uranium dapat menyebabkan terbentuknya unsur baru.
Istilah keradioaktifan (radioactivity) diusulkan Marie Curie untuk menggambarkan gejala yang paling mudah diamati yang menyertai perubahan inti atom tertentu yang dikenal dengan emisi radiasi pengion. Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif dan unsur yang memancarkan disebut unsur radioaktif. Pierre dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua unsur baru yang terbentuk dari peluruhan unsur Uranium, kedua unsur tersebut diberi nama Polonium dan Radium
C.    Sifat Radioaktif
Sifat-Sifat Sinar Radioaktif
1.      Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2.      Dapat mengionkan gas yang disinari.
3.      Dapat menghitamkan pelat film.
4.      Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5.      Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β,dan γ.
6.      Radiasi-radiasi mempunyai daya tembus yang tinggi, radiasi-radiasi itu mempengaruhi plat-plat fotografik, menyebabkan sintilasi pada layar-layar yang floresen, menimbulkan panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia.
7.      Bila radiasi dipancarkan habis, maka terbentuklah elemen-elemen baru yang biasanya juga bersifat radioaktif.
8.      Pemancaran dari radiasi-radiasi adalah spontan.
9.      Pemancaran tidak segera, tetapi dapat meliputi suatu periode waktu.

D.    Macam-macam Sinar Radioaktif dan Sifatnya
      1.  Sinar Alpha
·         Pengertian Sinar Alpha
Definisi Sinar alfa adalah zat radioaktif yang mempunyai massa partikel sekitar empat kali massa partikel hydrogen. Sinar alfa merupakan inti atom helium bermuatan positif yang dipengaruhi medan magnet dengan lambang : α atau 2He4. Partikel sinar α sama dengan inti helium. Sinar α merupakan radiasi partikel bermuatan positif dan merupakan partikel terberat yang dihasilkan zat radioaktif. Sinar α yang dipancarkan dari inti dengan kecepatan sepersepuluh atau 0,1 dari kecepatan cahaya. Daya tembus sinar α palng kecil dibandingkan sinar radioaktif lainnya, sedangkan daya jangkau mencapai 2,8-8,5 cm dalam udara dan dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Daya ionisasi sinar α paling besar karena dapat mengionisasi molekul yang dilaluinya sehingga dapat menyebabkan 1 atau lebih electron suatu molekul lepas, sehingga molekul menjadi ion. Sinar alfa dapat membelok kea rah kutub negative dalam medan listrik.
Partikel Alpha adalah bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi, dan kemampuan penetrasinya rendah. Partikel tersebut terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron yang terikat menjadi sebuah partikel yang identik dengan nukleus helium, dan karenanya dapat ditulis juga sebagai He2+. Partikel Alpha dipancarkan oleh nukleus yang bersifat radioaktif seperti uranium atau radium dalam proses yang disebut dengan peluruhan alpha. Kadang-kadang proses membuat nukleus berada dalam excited state dan akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang lebih. Setelah partikel alpha dipancarkan, massa atom elemen yang memancarkan akan turun kira-kira sebesar 4 amu. Ini dikarenakan oleh hilangnya 4 nukleon. Nomor atom dari atom yang bersangkutan turun 2, karena hilangnya 2 proton dari atom tersebut, menjadikannya elemen yang baru. Contohnya adalah radium yang menjadi gas radon karena peluruhan alpha.
·         Penemuan Sinar Alpha
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Partikel Alfa tidak mampu menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu menembus pelat alumunium. Untuk menghentikan gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena penyerapannya fungsi eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat metal. Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X.
Beragam jenis peluruhan bisa terjadi. Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat memecah emisi radiasi menjadi tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama sesuai dengan alfabet yunani yakni alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif, dan sinar gamma bermuatan netral.  Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah inti atom helium. Percobaan lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan sinar katode serta kemiripan radiasi gamma dengan sinar-X.
·         Sifat-Sifat Sinar Alpha
1.      Dipengaruhi antara 1,4 x 107 m.s-1 sampai dengan 2,2 x 107 m.s-1 atau kira-kira 1/10 kali kecepatan rambat cahaya 
2.      mempunyai energi 5,3 MeV sampai 10,5 MeV 
3.       daya tembusnya paling lemah jika dibandingkan sinar β dan sinar γ 
4.      dapat menembus kertas atau lempeng alumunium setebal 0,04 mm
5.      daya iosinasinya paling kuat
6.      lintasan di dalam bahan radioaktif berupa garis lurus.
7.      memiliki daya tembus kecil (daya jangkau 2,8 – 8,5 cm dalam udara),
8.      dapat mengionsasi molekul yang dilaluinya. Sinar alfa ini dapat menyebabkan satu atau lebih elektron suatu molekul lepas, sehingga molek  ul berubah menjadi ion (ion positif dan elektron) per cm bila melewati udara,
9.      dalam medan listrik dapat dibelokkan ke arah kutub negatif.
10.  Mempunyai massa 4 dan bermuatan +2.
11.  Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 – 10 persen kecepatan cahaya
·         Peluruhan Sinar Alpha
Peluruhan Alfa ( α ) adalah bentuk radiasi partikel dengan kemampuan mengionisasi atom sangat tinggi dan daya tembusnya rendah. Pertikel alfa terdiri atas dua buah proton dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom atau . Partikel α diradiasikan oleh inti atom radioaktif seperti uranium atau radium dalam suatu proses yang disebut dengan peluruhan alfa. Sering terjadi inti atom yang selesai meradiasikan partikel alfa akan berada dalam eksitasi dan akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang lebih.Setelah partikel alfa diradiasikan , massa inti atom akan turun kira-kira sebesar 4 sma, karena kehilangan 4 partikel. Nomor atom akan berkurang 2, karena hilangnya 2 proton sehingga akan terbentuk inti atom baru yang dinamakan inti anak. Pada peluruhan α berlaku :
1.      hukum kekekalan nomor massa : nomor massa (A) berukuran 4 dan
2.       hukum kekekalan nomor atom : nomor atom (Z) berkurang 2.
·         Daya Jangkau Partikel Alfa :
Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan gerak partikel alfa berkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel alfa cukup besar, yaitu 4 u, maka jangkauan partikel alfa sangat pendek. Partikel alfa dengan energi paling tinggi, jangkauannya di udara hanya beberapa cm. Sedangkan dalam bahan hanya beberapa mikron. Partikel alfa yang dipancarkan oleh sumber radioaktif memiliki energi tunggal (mono-energetic). Bertambah tebalnya bahan hanya akan mengurangi energi partikel alfa yang melintas, tetapi tidak megurangi jumlah partikel alfa itu sendiri. Pengujian jejak partikel alfa dengan kamar kabut Wilson, menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa memiliki jangkauan yang sama di dalam gas dan bergerak dengan jejak lurus

2.  Sinar Beta
·         Pengertian Sinar Beta
Partikel Beta merupakan suatu partikel subatomik yang terlempar dari inti atom yang tidak stabil – beta. Partikel tersebut ekuivalen dengan elektron dan memiliki muatan listrik negatif tunggal -e ( -1,6 x 10-19 C ) dan memiliki massa yang sangat kecil ( 0.00055 atomic mass unit ) atau hanya berkisar 1/2000 dari massa neutron atau proton. Perbedaannya adalah partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron berasal dari luar inti. Kecepatan dari partikel beta adalah beragam bergantung pada energi yang dimiliki oleh tiap – tiap partikel.
Karena pertimbangan – pertimbangan teoritis tidak memperkenankan eksistensi independen dan dari elektron intra nuklir, maka dipostulatkan bahwa partikel terbentuk pada saat pemancaran oleh transformasi suatu neutron menjadi sebuah proton dan sebuah electron

·         Penemuan Sinar Beta
Padatahun1898 Ernest rutherford dan frederick  soddy menemukan adanya unsur   radon yang dapat memancarkan radiasi sepertisinar- X, tetapi sinar radiasinya berbeda dengan sinar – X. Dari percobaannya  Ernest rutherford dan frederick soddy menemukan tiga jenis sinar yang dipancarkan oleh bahan radio-radioaktif. Ketiga sinar tersebut dinamakannya sinar alfa (α), sinar beta (β), dan sinar gama (γ). Ketiga sinar radiasi itu selanjutnya di sebut sinar radioaktif.
Ketiga sinar radioaktif tersebut mempunyai karakteristik ( ciri khas ) yang berbeda-beda sinar α tidak dapat menembus lempeng logam dengan ketebalan kurang dari 100cm, sedang kan sinar β dapat menembus lempung logam setebal 100cm, daya tembusnya sampai 100 kali lebih kuat dari pada sinar α. Sinar γ memiliki daya tembus lebih kuat, bahkan dapat menembus lempengan timbel sampai beberapa cm. pengamatan Ernest rutherford terhadap pengaruh medan listrik terhadap ketiga sinar radioaktif tersebut menunjukkanbah wasinar α bermuatan positif, sinar β bermuatan negatif, dan sinar  γ merupakan suatu gelombang elektomagnetik berenergi tinggi yang tidak bermuatan.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang ketiga sinar radioaktif tersebut , Ernest rutherford menampung masing masing sinar tersebut dalam ruang kaca yang tidak tertembus sinar itu, dan kemudian mengamati spektrumnya. Dari pengamatannya itu ternyata perbandingan massa dan muatan serta spektrumnya sesuai denganperbandingan massa dan muatan serta spektrum dari ion He2+, maka di simpulkan bahwa sinar α merupakan inti helium. Dengan cara yang sama di simpulkan bahwa sinar β merupakan eletron.
·         Sifat-Sifat Sinar Beta
1. Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 104 satuan massa atom
2. simbol beta atau e
3. memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar alfa (dapat menembus lempeng timbel setebal 1 mm),
4. daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa,
5. bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke arah  kutub positif
6. Kecepatannya antara 0,32 sampai 0,7 kali kecepatan cahaya, sedangkan energinya mencapai 3MeV.
7.Di dalam bahan radioaktif, lintasan sinar beta berbelok-belok karena hamburan electron dalam atom
·         Peluruhan Sinar Beta
Peluruhan beta (β) adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan inti berubah tetapi jumlah nukleonnya tetap.Dalam peluruhan sinar beta, terdapat 3 jenis proses dalam peluruhan sinar beta tersebut, yakni, (i) Peluruhan inti akibat emisi elektron, disimbolkan sebagai β^- , (ii) Peluruhan inti akibat emisi positron, disimbolkan sebagai β^+ , dan yang terakhir (iii) Penangkapan electron inti oleh inti yang disebut dengan penangkapan electron.
Semua 3 jenis proses yang termasuk dalam proses peluruhan beta sering disebut dengan perubahan isobar karena semua proses tersebut tidak membuat perubahan dalam nomor massa A, yakni perubahan nomor massa sama dengan nol. Tetapi selalu terjadi peristiwa yang mengakibatkan perubahan dalam muatan inti. Karena sebuah inti selalu terdiri dari neutron dan proton, maka konservasi perubahan listrik yang dibutuhkan dapat diambil dari proses emisi β^- , sebuah neutron yang ada pada inti dikonversikan menjadi sebuah proton. Ketika inti radioaktif mengalami peluruhan beta, maka anak inti memiliki jumlah yang sama dengan nukleon seperti inti sebelumnya.
Sekali lagi, perhatikan bahwa jumlah nukleon dan muatan total keduanya dilestarikan dalam keadaan yang sama. Namun, seperti yang akan kita lihat nanti, proses ini tidak dijelaskan sepenuhnya oleh ekspresi seperti itu. Perhatikan bahwa dalam peluruhan beta, neutron berubah menjadi sebuah proton, dan hal tersebut juga penting untuk menunjukkan bahwa elektron atau positron dalam meluruh tidak ada sebelumnya di inti tetapi diciptakan pada saat keluar peluruhan, sehingga energi sisa yang ada akan hilang pada inti. Sekarang perhatikan energi sistem sebelum dan sesudah pembusukan. Seperti dengan peluruhan alpha, kita asumsikan energi adalah kekal dan bahwa inti recoiling berat putri membawa energi kinetik diabaikan. Secara eksperimen, ditemukan bahwa partikel beta dari satu jenis inti yang dipancarkan, dengan berbagai kontinu energi kinetik sampai dengan beberapa nilai maksimum.

3.  Sinar Gama
·         Pengertian Sinar Gamma
Sinar gama (Sinar gamma; seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar X dari energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gama biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gama setengahnya.
·         Penemuan Sinar Gamma
Thomson (Joseph John Thomson) melakukan penelitian sinar katoda di pusat penelitian  Cavendish di Universitas Cambridge dan menemukan elektron yang merupakan salah satu  pembentuk struktur dasar materi. (http://um.ac.id) Pada tahun 1895 datanglah Ernest Rutherford, (http://ksupointer.com) seorang  kelahiran Selandia Baru yang bermigrasi ke Inggris, untuk bekerja di bawah bimbingan J.J.  Thomson. Pada mulanya Rutherford tertarik kepada efek radioaktivitas dan sinar-X terhadap  konduktivitas listrik udara. Partikel (radiasi) berenergi tinggi yang dipancarkan oleh bahan  radioaktif menumbuk dan melepaskan elektron dari atom yang ada di udara, dan inilah yang  menghantarkan arus listrik.
Setelah mengadakan penelitian bersama dengan J.J. Thomson,  pada tahun 1898 Rutherford menunjukkan bahwa sinar-X dan radiasi yang dipancarkan oleh  materi radioaktif pada dasarnya bertingkah laku sama. Selain itu berdasarkan pengukuran  serapan materi terhadap radiasi yang dipancarkan oleh materi radioaktif seperti uranium atau  thorium, ia menyatakan paling sedikit ada 2 jenis radiasi yang dipancarkan oleh bahan  radioaktif alam uranium dan thorium.
Satu memiliki daya ionisasi yang sangat besar, karena  itu mudah diserap oleh materi, dapat dihentikan dengan kertas tipis, yang satu lagi memiliki  daya ionisasi yang lebih kecil dan daya tembus yang besar. Menggunakan dua huruf pertama  abjad Yunani, yang pertama disebut radiasi alpha, yang kedua radiasi Beta. Selain itu juga  diketahui adanya radiasi yang memiliki daya tembus lebih besar dari pada Beta, dan radiasi ini  disebut radiasi Gamma.
·         Sifat-Sifat Sinar Gamma
1. Mempunyai daya tembus paling besar disbanding sinar radio aktif lainnya (α atau β)
2.Tidak dipengaruhi medan magnet dan medan listrik, karena tidak bermuatan
3. Dapat mempengaruhi film
4.Energinya mencapai 3MeV
5.Foto sinar γ tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan
6. daya ionisasinya paling lemah,
7.tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
8. mempunyai panjang gelombang antara 1Å (10-10 m) sampai 10-4Å (10-14 m).
9.Merupakan gelombang elektromagnetik
·         Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti unsur radioaktif yang mengalami peluruhan, baik peluruhan α maupun peluruhan β atau mengalami tumbukan dengan netron biasanya berada pada keadaan tereksitasi. Pada saat kembali ke keadaan dasarnya inti tersebut akan melepas energi dalam bentuk radiasi gamma.
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma (γ) akan berkurang atau terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi olah bahan maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut.
Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma (γ). Dalam proses pemancaran foton ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak berubah.
Setelah inti meluruh menjadi inti baru biasanya terdapat energi kelebihan pada ikatan intinya sehingga seringkali disebut inti dalam keadaan tereksitasi. Inti yang kelebihan energinya ini biasanya akan melepaskan energinya dalam bentuk sinar gamma yang dikenal dengan peluruhan gamma, sinarnya ini adalah foton dan termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi yang sangat besar melebihi sinar X.
Peluruhan gamma (γ) merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan oleh transisi energi inti atomdari suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4 MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sinar gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan sinar-γtidak dihasilkan inti atom baru.

E.     Struktur Inti, Kestabilan Inti, dan Reaksi Inti
·         Struktur Inti
Inti atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Suatu inti atom yang diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida.
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/rumus-11.jpg
 Macam-macam nuklida:
a. Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama  tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh: http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/isotop.jpg

b. Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh: http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/isobar1.jpg

c. Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh: http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/isoton.jpg






·         Kestabilan Inti

Pita kestabilan adalah tempat kedudukan isotop-isotop stabil dalam pita isotop. Inti yang tidak stabil (bersifat radioaktif) memiliki perbandingan di luar pita kestabilan, yaitu :
1.    Diatas pita kestabilan
2.    Dibawah pita kestabilan
3.    Diseberang pita kestabilan
Unsur-unsur dengan nomor atom rendah dan sedang kebanyakan mempunyai nuklida stabil maupun tidak stabil (radioaktif). Contoh pada atom hidrogen, inti atom protium dan deuterium adalah stabil sedangkan inti atom tritium tidak stabil. Waktu paruh tritium sangat pendek sehingga tidak ditemukan di alam. Pada unsur-unsur dengan nomor atom tinggi tidak ditemukan inti atom yang stabil. Jadi faktor yang memengaruhi kestabilan inti atom adalah angka banding dengan proton.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton (n/p) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika Z bertambah maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar 1,5.
Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih stabil dengan cara:
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/stabil.jpg
·         Reaksi Inti
Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir melibatkan perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di inti atom. Reaksi nuklir memiliki persamaan dan perbedaan dengan reaksi kimia biasa.
Persamaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut:
a. Ada kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
b. Mempunyai energi pengaktifan.
c. Dapat menyerap energi (endoenergik) atau melepaskan energi (eksoenergik).
Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut:
a.       Nomor atom berubah.
b.      Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi, sedangkan dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya.
c.       Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol.
d.      Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop.
Reaksi nuklir dapat ditulis seperti contoh di atas atau dapat dinyatakan seperti berikut. Pada awal dituliskan nuklida sasaran, kemudian di dalam tanda kurung dituliskan proyektil dan partikel yang dipancarkan dipisahkan oleh tanda koma dan diakhir perumusan dituliskan nuklida hasil reaksi.
Contoh :
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/9.jpg
Ada dua macam partikel proyektil yaitu:
a. Partikel bermuatan seperti ,   atau atom yang lebih berat seperti
b. Sinar gamma dan partikel tidak bermuatan seperti neutron.
1.   Reaksi Penembakan
Ø  Penembakan dengan partikel alfa
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/8.jpg
Ø  Penembakan dengan proton
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/7.jpg
Ø  Penembakan dengan neutron
http://nofrikakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/6.jpg
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.      Radioaktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom, yang disebabkan karena inti atom tak stabil.
2.      Sejarah penemuan sinar sinar radioaktiv adalah Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) menemukan sinar X, tahun 1896 Antonie Henry Becquerel (1852-1908) menjemur batuan Kalium Uranil Sulfat (K2UO2(SO4)2 diatas lempeng fotografi yang diselimuti dengan keras hitam, Pada tahun 1898 sepasang ahli kimia Marie Sklodovska Curre (1867-1934) dan suaminya Pierre Curie (1859-1906), mengamati bahwa radiasi dari Uranium dapat menyebabkan terbentuknya unsur baru
3.      Sifat – sifat sinar radioactive
a.       Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
b.      Dapat mengionkan gas yang disinari.
c.       Dapat menghitamkan pelat film.
d.      Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
e.       Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β,dan γ.
f.       Radiasi-radiasi mempunyai daya tembus yang tinggi, radiasi-radiasi itu mempengaruhi plat-plat fotografik, menyebabkan sintilasi pada layar-layar yang floresen, menimbulkan panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia.
g.      Bila radiasi dipancarkan habis, maka terbentuklah elemen-elemen baru yang biasanya juga bersifat radioaktif.
h.      Pemancaran dari radiasi-radiasi adalah spontan.
i.        Pemancaran tidak segera, tetapi dapat meliputi suatu periode waktu.
4.      macam-macam sinar radiokatif
a.       Sinar Alpha
b.      Sinar Beta
c.       Sinar Gama
5.      struktur inti, kestabilan inti dan reaksi inti
a.       Struktur Inti
Inti atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Suatu inti atom yang diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida.
b.      Kestabilan inti
Faktor yang memengaruhi kestabilan inti atom adalah angka banding dengan proton.
c.       Reaksi Inti
Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir melibatkan perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di inti atom.













 
DAFTAR PUSTAKA

Oktafia (2012) . Radioaktif. http://oktafianaoka.blogspot.com/2012/12/radioaktif. html, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 11.00 WIB
Deswanti, reni (2011). Unsur Radioaktif. http://renideswantikimia.wordpress.com/ kimia-kelas-xii-3/semester-i/3-kimia-unsur/5-unsur-radioaktif/, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 11.16 WIB
(2012)  http://hellomyinterest.blogspot.com/2012/12/macam-macam-sinar-radio aktif.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 11.25 WIB
Dayi (2013) . Makalah Radio Aktif. http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/01/ makalah-radio-aktif.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 11.38 WIB
Yuniarni (2013). Makalah Radioaktivitas.http://yunicfs.blogspot.com/2013/ 11/makalah-radioaktivitas_21.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 11.55WIB
Yulianti ,Nofrika (2013) .Sifat – Sifat Sinar Radioaktif.http://nofrikakimiapasca.  wordpress.com/kimia-kelas-xii/radioaktif/sifat-sifat-sinar-radioaktif/, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 12.15 WIB
(2014).Sinar Radioaktif (Alfa, Beta, dan Gamma) | Ilmu Kimia. http://www. ilmukimia.org/2014/01/sinar-radioaktif-alfa-beta-dan-gamma.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 13.00 WIB




1 komentar: